PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING)
I.
Pengertian
a. Menurut
Wilson and Buffon.
Penginderaan jauh adalah
suatu ilmu, seni dan tehnologi untuk memperoleh suatu informasi tentang obyek,
daerah atau gejala dengan menggunakan alat. Informasi yang diperoleh dilakukan
tanpa melalui kontak langsung dengan obyek, area dan gejala tersebut.
b. Menurut
lungdgren.
Penginderaan
jauh merupakan tehnik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis
informasi tentang bumi.
II. Stasiun Penginderaan Jauh
a. Cijantung , Pekayon ( Jakarta Timur )
b. Pare-Pare ( Sulawesi Selatan )
III. Komponen
Penginderaan Jauh
Dalam penginderaan jauh, terdapat berbagai
komponen, antara lain :
a. Sumber
Tenaga.
Dalam penginderaan jauh, ada dua
alternatif tenaga. Kita dapat menggunakan tenaga yang bersifat alamiah ,
misalnya sinar matahari atau sinar bulan. Tenaga semacam itu dinamakan sistem pasif.
Para ahli paling sering menggunakan tenaga ini, karena murah juga menghasilkan
citra yang sangat baik. Jika
kita menggunakan sinar buatan atau enargi lain, maka proses tersebut dinamakan
sistem aktif.
SISTEM PASIF
|
SISTEM AKTIF
|
o
Sumber
cahayanya sinar matahar
o
Menggunakan
gelombang makro
o
Dalam
memahami penginderaan jauh menggunakan pantulan sinar matahari
o
Hanya
dapat beroperasi pada siang hari pada cuaca cerah
o
Dengan
menggunakan tenaga thermal dan cuaca cerah dapat beroperasi pada siang dan
malam hari
|
o
Sumber
cahayanya menggunakan sinar buatan
misalnya : Lidar dan Radar
o
Menggunakan
gelombang mikro
o
Dapat
beroperasi pada cuaca berawan.
Keterangan :
ü Lidar ( Light Detecting and Ranging )
adalah mendeteksi dan menentukan jarak obyek dengan menggunakan spektrum
tampak (sinar).
ü Radar (Radio Detecting and Ranging)
adalah mendeteksi dan menentukan jarak suatu obyek dengan menggunakan
spektrum gelombang mikro
|
b. Atmosfer.
Disamping matahari sebagai penyedia sumber
tenaga./sinar, atmosfer yang menyelubungi bumi juga besar pengaruhnya terhadap
hasil pengideraan jauh. Hal
ini dikarenakan di dalam admosfer, sinar atau tenaga yang datang dari matahari
mengalami proses hamburan atau serapan. Hamburan dan serapan ini sangat
mempengaruhi jumlah sinar atau spektrum cahaya untuk sampai ke sensor.
Jenis hamburan yang diketahui misalnya :
1)
Hamburan rayleigh
Adalah hamburan yang terjadi jika garis
tengah partikel di atmosfer lebih kecil dari panjang gelombang yang di indera.
Ciri - ciri hamburan rayleigh :
·
Terjadi
pada ketinggian antara 4500 – 9000 meter
·
Terjadi
pada gelombang pendek, cuaca cerah, dan mengandung gas nitrogen dan oksigen.
Pada hamburan rayleigh saluran warna biru lebih
besar atau lebih dominan daripada saluran hijau dan merah. Untuk mendapatkan
foto udara yang bagus maka harus dipasang filter kuning yang fungsinya untuk
menghalangi saluran biru masuk ke kamera.
2). Hamburan mie
Adalah hamburan yang terjadi jika garis
tengah partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang yang di indera.
Ciri-ciri hamburan mie :
·
Terjadi
pada cuaca berwarna
·
Terjadi
pada gelombang panjang
·
Terjadi
pada ketinggian kurang dari 4500 meter.
3). Hamburan
Non Selektif
Adalah hamburan yang terjadi jika garis
tengah partikel di atmosfer lebih besar dari panjang gelombang spektrum tampak.
Ciri-ciri hamburan mie :
·
Tidak
tergantung pada panjang gelombang
·
Tidak
terjadi pada spektrum tampak dan spektrum inframerah
c. Interaksi antara sumber tenaga dengan
obyek.
Setelah sinar/tenaga yang berasal dari
matahari tadi sampai ke bumi, terjadilah interkasi antara obyek dangan sumber
tenaga tersebut. Reaksi yang terjadi, sumber tenaga tersebut akan dipantulkan
atau diserap tergantung pada jenis obyeknya. Bahkan ada obyek yang dapat
memancarkan sendiri spektrum./tenaga untuk di tangkap sensor. Interaksi antara
tenaga dan objek dapat terlihat dari rona (gelap cerah objek ) yang dihasilkan.
Objek yang mempunyai daya pantul yang tinggi akan terlihat cerah pada citram
sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.
Contohnya batu gamping terlihat cerah karena daya pantulnya tinggi, sedangkan
granit terlihat gelap karena daya pantulnya lebih rendah.
d. Sensor.
Sensor adalah alat yang digunakan untuk menangkap
tenaga/spektrum yang berasal dari obyek penginderaan jauh. Spektrum yang
ditangkap dapat berasal dari pantulan atau pancaran tenaga dari obyek. Setiap
sensor mempunyai kemampuan/ kepekaan tertentu dalam menagkap spektrum yang ada.
Berdasarkan
proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)
Sensor fotografik, yaitu sensor yang
berupa kamera. Kamera tersebut menggunakan spektrum visibel/tampak mata
sehingga dapat menghasilkan citra foto.
2)
Sensor elektronik, yaitu sensor yang
menggunakan tenaga elektronik dalam bentuk sinyal. Sinyal ini bekerja pada
spektrum yang lebih luas yaitu dari panjang gelombang sinar X hingga gelombang
radio dan gelombang mikro.
SENSOR FOTOGRAFIK
|
SENSOR ELEKTRONIK
|
o
Kamera
foto di pasang pada pesawat udara atau satelit
o
Hasilnya
berupa foto udara atau foto satelit
o
Proses
perekamannya berlangsung dengan cara kimiawi
o
Tenaga
elektromagnetik direkam pada lapisan emulsi film
o
Hanya
peka spektrum tampak
o
Kepekaanya
meliputi spektrum inframerah thermal dan spektrum gelombang mikro
|
o
Pemrosesannya
menggunakan komputer
o
Alatnya
bekerja secara elektrik
o
Hasilnya
disebut Citra Penginderaan Jauh
o
Menggunakan
tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik
o
Alat
perekamannya berupa pita magnetik.
|
Menurut Lilesand
dan Kiefer keuntungan sensor
fotografik antara lain :
o
Caranya
sederhana
o
Biayanya
murah
o
Resolusi
spasialnya baik
Pada sensor fotografik resolusi spasialnya
baik dipengaruhi oleh terbangnya pesawat terbang lebih rendah bila dibandingkan
dengan satelit, sehingga skala foto udara lebih besar daripada skala citra
satelit.
o
Integritas
geometriknya baik
Kuntungan sensor
elektronik antara lain :
o
Resolusi
spektralnya baik
o
Perbedaan
karakteristik obyek yang diamati lebih jelas
o
Analisis
dan interpretasinya lebih cepat
Berdasarkan alat pemancar
yang digunakan sensor di bagi menjadi :
1). Sensor
aktif
Adalah sensor yang dilengkapi dengan alat pemancar
dan alat penerima pantulan gelombang.
2). Sensor pasif
Adalah
sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima pantulan gelombang.
Dalam INDERAJA terdapat 4 jenis resolusi yaitu :
1). Resolusi spasial : kemampuan
sensor untuk merekam data terkecil dari
suatu obyek di permukaan bumi.
2). Resolusi
spektral : berkaitan dengan kerincian
spektrum elektromagnetik yang digunakan di dalam sistem penginderaan jauh.
3).
Resolusi temporal : frekuensi perekaman ulang bagi daerah yang sama
4). Resolusi radiometrik : kepekaan suatu
sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal.
e. Data hasil pengideraan jauh.
Hasil
yang diperoleh dari keluaran sensor. Hasil keluaran sensor ada dua macam, yaitu
data digital yang harus diolah dahulu dengan komputer dan data visual yang bisa
langsung dilihat dengan mata manusia.
Data visual ada dua yaitu data citra dan
data non citra yang bisa berwujud tabel, grafik dan lain sebagainya.
f. Citra.
Citra adalah gambar
yang tampak melalui lensa kamera. Benda yang tergambar pada citra dikenali
berdasarkan hasil rekaman.
Secara umum citra dapat dibagi 2 , yaitu :
1)
Citra
foto
Yaitu foto
yang diambil dari atas dengan menggunakan wahana-wahan dirgantara dengan
mengunakan kamera sebagai sensor. Alat
ini menggunakan spektrum tampak mata dan perluasannya.
v Berdasarkan spektrum elektromagnetik
a). Foto ultraviolet adalah citra yang dibuat dengan menggunakan
spektrum sinar ultraviolet (0,1 – 0,4 mikrometer).
b). Foto Ortokromatik adalah citra foto
yang dibuat menggunakan spektrum sinar tampak mulai warna biru sampai sebagian
warna hijau. (0,4 - 0,56 mikrometer).
c). Foto pankromatik,
adalah foto yang dibuat dengan menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai
dari warna merah sampai ungu. Jadi foto yang dihasilkan sesuai dengan warna
aslinya. (0,4 – 0,7 mikrometer)
d). Foto inframerah asli, adalah
foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dekat. (0,7 – 1,5
mikrometer)
e). Foto infra merah
modifikasi, adalah foto yang dibuat dengan menggunakan inframerah dan sebagian
spektrum tampak mata.
v
Posisi sumbu kamera.
a). Foto udara tegak (vertical aerial fotograph),
dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
dengan obyek pengambilan gambar.
b). Foto udara condong (oblique aerial fotograph), dibuat
dengan menggunakan sumbu kamera membentuk sudut miring terhadap garis bumi.
Dapat dibedakan menjadi :
- Citra foto sangat condong (High
oblique photograph), pada foto yang dihasilkan tampak cakrawala ikut
terekam.
-
Citra foto agak condong (Low oblique photograph),
pada foto yang dihasilkan cakrawala tidak ikut terekam
v
Jenis kamera yang digunakan.
a). Foto tunggal, foto yang dibuat dengan
menggunakan satu kamera.
b). Foto jamak, yaitu foto yang dibuat dengan
menggunakan lebih dari satu kamera.
Foto jamak dapat dibedakan menjadi :
- Multi kamera, cara pengambilan gambar
dengan menggunakan banyak
kamera tapi diarahkan pada satu obyek.
- Multi lensa, adalah cara pengambilan
gambar dengan satu kamera tapi kamera tersebut mempunyai lebih dari satu lensa.
- Kamera tunggal dengan multi filter,
adalah kamera berlensa tunggal tapi menggunakan bermacam-macam pengurai
warna (filter)
v
Warna citra foto yang dihasilkan.
a). Foto berwarna asli, warna yang dihasilkan citra sama dengan warna
obyek. Misalnya hutan yang diambil fotonya, foto yang dihasilkan juga berwarna
hijau.
b). Foto berwarna tidak asli,
warna obyek tidak sama dengan warna foto, biasanya pemotratan menggunakan sinar
infra merah. Misalnya hutan yang diambil fotonya, maka semakin lebat hutan,
semakin merah warnanya.
c). Foto hitam putih, warna foto yang dihasilkan
hanya berwarna hitam atau putih.
v
Wahan yang di gunakan
a).
Foto udara adalah foto yang dibuat dari pesawat udara
b). Foto satelit (foto orbital) adalah foto yang
dibuat dari satelit
2)
Citra non
foto, yaitu citra yang
dihasilkan dengan menggunakan alat selain kamera. Alat lain tersebut misalnya
scanner, radar, gelombang radiao, dal lain-lain. Citra non foto dapat
dibedakan menjadi :
v
berdasarkan
spektrum elektromagnetik yang digunakan, meliputi :
a). Citra inframerah termal,
dibuat berdasarkan perbedaan suhu obyek dan daya pancarnya.
b). Citra
radar, merupakan hasil penginderaan jauh sistem aktif karena tenaga yang
digunakan dibuat oleh manusia berupa gelombang radio yangdipancarkan.
c). Citra
gelombang mikro, dibuat dengan spektrum gelombang mikro.
v
Berdasarkan sensor yang digunakan, dibedakan
menjadi :
a). Citra
tunggal, dibuat dengan menggunakan sensor tunggal.
b). Citra multi spektral, dibuat dengan
menggunakan sensor lebih dari satu/jamak.
v
Berdasarkan wahana/kendaraan yang digunakan,
dibedakan menjadi :
a) Citra
dirgantara (air bone image) adalah citra yang dibuat dengan wahana yang
beroperasi di dalam admosfer. Contohnya citra inframerah thermal, citra Radar,
citra MSS, citra RBV
b) Citra satelit, adalah citra yang dibuat di
luar angkasa dengan menggunakan
satelit.
PERBEDAAN CITRA FOTO DAN NON FOTO
Pembeda
|
Citra foto
|
Citra non foto
|
o
Sensor
o
Detektor
o
Proses
perekaman
o
Mekanisme
perekaman
o
Spektrum
elektromagneik
|
o
Kamera
o
Film
o
Kimiawi
o
Serentak
o
Spektrum
tampak dan perluasannya
|
o
Non
kamera, mendasarkan pada penyiaman (scanning)
o
Pita
magnetik, termistor, foto konduktif, foto voltaik
o
Elektronik
o
Parsial
o
Spektrum
tampak dan perluasannya, thermal, dan gelmbang mikro.
|
II.
Interpretasi Citra Foto Udara.
Foto udara
yang telah dihasilkan melalui proses pemotratan atau proses scanning, tidak
dapat langsung digunakan. Foto yang dihasilkan harus melalui proses
interpretasi dahulu agar data citra yang dihasilkan dapat digunakan dan akurat.
Pekerjaan interpretasi citra bukan pekerjaan yang mudah, perlu ketrampilan
khusus untuk menangani pekerjan tersebut.
Ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi faliditas data yang dihasilkan, yaitu :
a.
Alat pengamatan citra.
Alat yang
dipergunakan untuk mengamati citra dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
o
alat pengamatan non stereoskopik,
alat ini dapat berupa alat yang sangat sederhana berupa lensa pembesar sampai
alat yang canggih dan rumit.
o
Alat pengamatan steoroskopis,
berupa strereoskop yang dapat menghasilkan gambar tiga demensi atas citra yang
bertampalan.
b.
Unsur
interpretasi citra.
Ada beberapa unsur
interpretasi citra foto udara, antara lain :
o Rona
dan warna.
Rona
adalah tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra. Warna
adalah ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spectrum sempit. Rona foto
dapat diukur dengan 2 cara :
a). Cara relative. Dengan hanya
menggunakan mata biasa, pengukuran dibatasi atas lima tingkatan rona yaitu putih, kelabu
putih, kelabu, kelabu hitam dan hitam.
b). Cara kuantitatif. Dengan
mempergunakan alat (densitometer), pengukuran dapt dilakukan dengan
lebih pasti dan dengan tingkat perbedaan rona yang lebih banyak.
Perbedaan rona dan warna
o
Rona hanya menyajikan tingkat kegelapan dalam
ujud hitam putih
o
Warna menunjukan tingkat kegelapan yang lebih
beraneka, misalnya tingkat kegelapan di dalam warna biru, hijau, kuning dan
jingga.
o Ukuran
Hal-hal ayng
dapat diukur pada saat interpretasi citra antara lain adalah jarak, luas,
tinggi dan volume. Ukuran juga berkaitan dengan skala foto.
o Bentuk
Bentuk
merupakan konfigurasi atau kerangka dari suatu obyek. Ada dua istilah dalam bahasa Inggris yang
dapat berarti bentuk, yaitu shape dan form.
a)
Shape,
merupakan bentuk luar dari suatu obyek atau bentuk umum. Misalnya bentuk bulat, persegi panjang, kotak dan
lain-lain.
a)
Form, merupakan bentuk susunan yang lebih
detail atau berstruktur lebih rinci. Misalnya bentuk kepulauan Indonesia
memanjang yang terdiri dari kepulauan.
o Tekstur
Terstur adalah
frekwensi perubahan rona pada citra, biasanya tekstur dinyatakan dengan kata
“kasar”, “sedang” atau “halus”.
Contoh
pengenalan obyek menggunakan unsur tekstur antara lain :
a)
Hutan bertekstur kasar, belukar bertestur sedang dan padang rumput bertekstur
halus.
b)
Pekarangan bertekstur kasar, tanaman tebu bertekstur
sedang dan tanaman padi bertekstur halus.
o Pola
Pola adalah
hubungan susunan keruangan suatu obyek. Pola yang nampak dapat berupa buatan
manusia atau bersifat alamiah.
Contoh
pengenalan obyek melalui pola, antara lain ;
a)
pola aliran sungai dapat menentukan struktur geologi,
jenis tanah atau litologi batuan.
b)
Pola pemukaman di daerah transmigrasi sering mudah
diamati karena polanya teratur.
o Bayangan.
Di
dalam kegiatan pemotretan dari udara, kadang tidak seluruh obyek yang akan
diambil gambarnya akan tampak pada lensa kamera. Hal ini karena adanya penghalang yang berada
diantara lensa dengan obyek.
o Situs
Situs
atau lokasi obyek adalah tempat kedudukan atau letak suatu obyek yang dipotret
dalam hubungannya dengan obyek lain. situs sangat membantu dalam mengenali
suatu obyek.
o Asosiasi
Asosiasi
dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyak yang
lainnya. Dengan kata lain suatu obyek dapat diidentifikasi karena obyek
tersebut berdekatan dengan obyek yang lain.
o Konfergensi
bukti
Konfergensi
bukti adalah penggunaan beberapa unsur interpretasi citra sehingga lingkupnya
makin sempit mengarah pada suatu kesimpulan.
Misalnya ketika kita akan mengidentifikasi tanaman
sagu.
Di dalam interpretasi
citra terdapat langkah-langkah yaitu :
1). Deteksi
Adalah pengamatan atas adanya suatu obyek atau upaya untuk
mengetahui benda dan gejala disekitar kita dengan menggunakan sensor dengan
cara mengkaji hasil rekaan dari foto udara atau satelit.
2). Identifikasi
Adalah upaya mencirikan obyek yang telah di deteksi dengan
menggunakan keterangan yang cukup. Ada tiga ciri utama benda yang tergambar
pada citra yang terekam oleh sensor :
a)
Ciri
spektral.
Adalah ciri sebagai
akibat tenaga elektronik yang mengenai sebuah obyek. Ciri spektrla dinyatakan
dengan warna dan rona. Rona adalah tingat kehitaman atau keabuan suatu benda.
Semakin suatu benda mampu memantulkan tenaga, rona yang dihasilkan semakin
cerah.
b). Ciri spatial
Ciri
spatial adalah ciri suatu benda yang beraitan dengan ruang. Ciri spatial
meliputi
bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur,
situs dan asosiasi.
Contoh ciri spatial :
ü
Bentuk :
lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang.
ü
Ukuran :
ukuran lapangan sepak bola adalah 100 m X 55 m.
ü
Bayangan :
bayangan lereng gunung berbeda dengan bayangan jembatan.
ü Tekstur :
tekstur hutan lebih kasar daripada tekstur padang rumput.
ü Situs :
situs pembangkit listrik pasti berada di bawah dam.bendungan.
ü Asosiasi :
lapangan sepak bola pasti ada gawang dan tibun.
c). Ciri Temporal
Adalah ciri yang terkait dengan umur obyek ketika
dilakukan pemotretan atau penyiaman. Tanaman jagung dan tanaman tebu akan sulit
dibedakan ketika sama-sama berumur 1 bulan. Dibutuhkan pemotratan lagi untuk
mengetahui jenis tanaman tersebut.
3). Analisis
Analisis
merupakan proses untuk menunjukan kelompok – kelompok yang mempunyai kekhususan
tersendiri, atau mengelompokan obyek yang mempunyai cirri sama dari identitas
obyek.
4). Deduksi
( tahap hipotesis )
Objek
yang tampak langsung pada foto udara menjadi bukti yang mengarah ke satu titik
(kesimpulan).
III. Manfaat citra penginderaan jauh.
Citra pengideraan jauh sangat banyak manfaatnya
bagi kehidupan manusia, misalnya :
a. Dibidang meteorologi/cuaca.
o
Citra
penginderaan jauh dapat digunakan untuk menganalisis cuaca dan melakukan
peramalan cuaca. Hal ini dapat dilakukan karena dengan menggunakan citra yang
diambil dari satelit maka dapat ditentukan tekanan udara suatu daerah, daerah
yang berhujan, badai dan lainnya.
o
Mengamati
pola angin permukaan
o
Melakukan
pemodelan meteorologi dan set data klimatologi
b. Di
bidang hidrologi.
o Dengan
menggunakan citra dapat dilakukan analisis perairan yang ada di daratan
sehingga dengan sediaan air yang terbatas dapat diadakan perencanaan distribusi
air yang ada.
o Pemantauan
daerah aliran sungai
o
Pemetaan
sungai dan studi sedimentasi sungai
o
Pemantauan
luas daerah intensitas banjir
c. Di
bidang tata guna lahan
Citra dapat
merekam obyek yang sangat luas sehingga dapat diketahui digunakan untuk apa
saja suatu lahan/daerah. Dengan menggunakan citra dapat dilakukan perencanaan
penggunaan lahan di suatu daerah.
d. Di
bidang oceanografi
o
Mengamati
sifat fisis air laut ( suhu, arus dan salinitas )
o
Mengamati
pasang surut dan gelombang alut ( tinggi, arah dan frekuensi )
o
Mencari
lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan
o
Melakukan
studi perubahan pantai, erosi, sedimentasi
e. Di
bidang kehutanan
o
Pengelolaan hutan untuk kayu
o
Perencanaan pengambilan hasil kayu
o
Pemantauan penebangan dan penghutanan kembali
o
Pengelolaan dan pencacahan margasatwa
o
Inventarisasi
dan pemantuan sumbrer daya hutan, rekreasi dan pengawasan kebakaran
f. Di
bidang lain.
Karena
penggunaan streoskop, maka citra yang dihasilkan bisa muncul sebagai gambar
tiga demensi. Gambar tiga demensi sangat mengutungkan karena :
o
Menyajikan model obyek secara lebih jelas.
o
Menggambarkan keadaan relief tanah secara lebih
jelas.
o
Memungkinkan
untuk melakukan pengukuran ketinggian suatu tempat.
o
Memungkinkan
mengukur perbadingan obyek yang ada.
o
Memungkinkan
mengukur kemiringan suatu lereng.
g. Karakteristik obyek yang tidak tampak jika
menggunakan kamera biasa, dapat diidentifikasi dengan memanfaatkan perbedaan
suhu, jika kamera yang digunakan adalah kamera infra merah.
h. Citra dapat memberikan petunjuk untuk
pemetaan daerah bencanaalam secaratepat pada saat terjadinya bencana, misalnya
pemetaan daerah rawan banjir, angin ribut ataupun gunung berapi.
i. Citra merupakan sumber data yang akurat
untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada suatu daerah, seperti kecepatan
pembukaan lahan, pemekaran kota, perubahan kwalitas lingkungan dan sebagainya.
j. Citra foto udara dapat dipergunakan untuk
meramalkan keadaan masa depan dan dapat mencegah kemungkinan buruk yang terjadi
di masa yang akan datang.
IV. Keunggulan penggunaan citra penginderaan
jauh.
a. Citra dapat dibuat secara tepat walau
untuk daerah yang sangat sulit dijelajahi. Hal ini sangat penting untuk
pemetaan suatu medan.
b. Daerah jangkauan citra sangat luas.
c. Citra
sangat menghemat waktu, tenaga dan biaya.
d. Ketelitiannya sangat tinggi, khususnya
untuk pendataan di daratan.
VII. Macam-macam satelit Penginderaan Jauh
No
|
Jenis Satelit
|
Fungsinya
|
1.
|
- Ranger ( USA )
- Viking ( USA )
- Luna ( Rusia )
- Venera ( Rusia )
|
Untuk mengindera planet
|
2.
|
- NOAA ( USA )
- Nimbus ( USA )
- Tiros ( USA )
- Meteor ( Rusia )
- GMS ( Jepang )
|
Untuk mengindera cuaca
|
3.
|
- Seasat ( USA )
- MOS ( Jepang )
|
Untuk mengindera laut
|
4.
|
- Landsat ( USA )
- Soyuz ( Rusia )
- Spot ( Perancis )
- ERS ( Eropa )
- Quicbird ( USA dan Jepang )
|
Untuk mengindera Sumber daya alam
|
5.
|
Altimetri
|
Untuk menentukan ketinggian di permukaan bumi
terhadap satelit yang mengorbit bumi
|
6.
|
GPS (Global Positioning Sistem )
|
Untuk
menentukan posisi kecepatan waktu tepat cepat dan akurat dalam keadaan diam
atau bergerak
|